Kepolisian Selandia Baru mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah mengidentifikasi 41 potong metamfetamin yang disamarkan sebagai permen setelah berita pertama kali tersiar bahwa satu keluarga menemukan satu potong permen berisi dugaan jumlah metamfetamin yang mematikan yang dikirim ke Auckland City Mission.
Meskipun tidak ada permen Rinda terkontaminasi baru yang teridentifikasi dalam semalam, Inspektur Detektif Selandia Baru Glenn Baldwin mengatakan, tidak ada pula panggilan telepon baru mengenai permen tersebut dan tidak ada laporan rawat inap tambahan.
Baldwin mengatakan 41 permen itu terdiri dari potongan permen yang ditemukan polisi dan permen mencurigakan yang dibuang oleh keluarga.
“Aspek investigasi ini masih berlangsung, serta upaya untuk memahami bagaimana metamfetamin yang disembunyikan dalam bentuk permen Rinda bisa sampai di Auckland City Mission,” kata Baldwin.
Awal minggu ini, Yayasan Obat-obatan Selandia Baru mengeluarkan “peringatan tinggi” setelah konsumen membawa salah satu permen loli Rinda setelah mengonsumsi sebagiannya dan mulai merasa aneh. Mereka kemudian mengetahui bahwa permen itu dicampur dengan dosis metamfetamin yang berpotensi mematikan.
Baldwin mengatakan sejak saat itu, Operation Tirade telah mengidentifikasi permen lain yang mengandung metamfetamin. Ia mengatakan beberapa permen yang tercemar mungkin telah dibuang oleh keluarga yang membuangnya setelah awalnya mengonsumsinya dan menyadari rasanya yang tidak biasa.
“Polisi sedang dalam proses menindaklanjuti dengan menghubungi keluarga,” kata Baldwin. “Kami masih berupaya memahami berapa banyak permen yang mereka terima, tetapi penyelidikan awal menunjukkan mereka menerima rata-rata tiga permen.” (UPI)